Minggu, 04 Desember 2011


Nilai-Nilai Filosofis Ajang SEA Games
Muhammad Afwan Romdloni*
Opening Ceremony SEA Games XXVI/2011 yang di ikuti oleh sebelas negara se-ASEAN tersebut telah berlangsung meriah dan megah yang dilaksanakan di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring Sports City (JSC) Palembang. Acara opening perhelatan olahraga se-ASEAN berlangsung sekitar seratus lima puluh menit tersebut membuat lebih dari 40.000 penonton di Gelora Sriwijaya yang terlena akan kemeriahannya. Perpaduan teknologi digital dan budaya membuat acara tersebut lebih terlihat elegan, yang menampilkan 4.500 penari kolosal bertema Musi-The Heart of The City karya Hartati, oleh para pemuda bangsa. Serta banyak lagi acara yang di tampilkan pada opening tersebut.
Walaupun disertai hujan saat opening tersebut, para penonton tetap sangat antusias untuk mengikutinya sampai selesai yang sebelumnya telah mendapatkan soufenir jas hujan dari panitia. Dalam sambutannya presiden menyatakan bahwa “JSC betul-betul bertaraf internasional,  dan ini membuktikan kerja keras untuk mencapai hasil yang maksimal”. Bahkan pesta tersebut di nilai sebagai acara termegah sepanjang sejarah ajang olahraga dua tahunan tersebut (Jawa Pos 12/11).
Tujuan adanya ajang SEA Games tersebut tidak lain merupakan sebagai alat ataupun sarana hubungan harmonis antar negara se-ASEAN untuk saling membantu dalam berbagai hal. Ajang tersebut mempunyai harapan besar untuk mampu harkat dan martabat negara-negara Asia Tenggara di kancah internasional. Karena dalam kaca mata internasional negara-negara tersebut masih di anak tirikan. Belum banyak pengakuan mereka dengan negara kita.  
“Selamat datang dan selamat bertanding, dengan semangat persaudaraan dan persahabatan, mari kita sukseskan SEA Games”. Itulah sambutan pertama yang disampaikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yang menjadikan bukti ajang SEA Games tersebut mempunyai tujuan bukan untuk saling mengalahkan dan menindas di antara negara yang bersangkutan. Namun mempunyai tujuan besar untuk menyatukan negara-negara Asia Tenggara  ini untuk terus mampu bersaing di kancah internasional.
Dalam segi internal ajang tersebut akan menumbuhkan kekompakan mereka dalam satu negara bahkan satu team untuk meraih kemenangan dengan maksimal. Dengan persaudaraan dan persahabatan akan mampu memperkokoh barisan kita untuk terus maju. Sebab suatu team tidak akan mengalami kesuksesan tanpa adanya rasa kekompakan yang tinggi di antara pemain yang ada.
Terkait dengan hubungan persahabatan dan persaudaraan tidak akan terlepas dengan banyaknya konflik yang timbul dalam kaum muda sendiri. Kian hari makin merajalela. Menurut George M. Foster, ada dua segi besar yang terkait dengan konflik yang terjadi dalam masyarakat. Pertama, masyarakat berada pada posisi yang paling tidak sehat atau berbeda pandangan atas sesuatu, termasuk nilai tertentu, disebabkan karena adanya penggolongan (fationalisme) berdasarkan parameter tertentu. Misalnya faktor kesukuan, keagamaan, ideologi dan kepartaian.
Kedua, pertentangan timbul di dalam masyarakat, oleh karena adanya perbedaan kepentingan (vested interest). Sebagai contoh, banyak dari perubahan sosial dalam ekonomi yang sedang dipromosikan di dunia dewasa ini, di tafsirkan sebagai pengancam situasi keamanan dari kelompok atau wilayah tertentu. Konflik yang ditimbulkan oleh kepentingan, bisa berwujud pertentangan antara pemilik modal uang (peminjam) dengan kredit dan sebagainya.
Implikasi Pembentuk Karakter
            Sesuai anjuran yang di sampaikan kemendiknas bahwa sangat ditekankan bagi kaum muda untuk menegakkan pendidikan karakter. Seorang pemuda tanpa karakter bagaikan pemuda tanpa masa depan. Dengan karakter tersebutlah seorang pemuda mengetahui jati dirinya, apa yang harus dilakukan ke depan untuk mencapai tujuannya. 
Pendidikan karakter memang sangatlah diperlukan bagi seluruh penduduk Indonesia dan khususnya para pemuda. Sebab dengan karakter itulah yang mampu membawa kaum muda bangsa untuk membawa negaranya untuk terus maju. Dengan SEA Games inilah para pemuda melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya, yakni menjadi atlet yang mengedepankan jujur, menjunjung sportivitas, dan mau menerima baik kalah maupun menang sesuai apa yang telah di ucapkan dalam janji atlet.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie mengatakan, “Tantangan sekarang, bagaimana nilai-nilai filosofis yang ada dalam olahraga,  fair play, kejujuran, sportif, siap menang dan siap kalah, seperti di SEA Games kali ini bisa ikut mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara dimotori para pemuda,” (13/11/2011). Dengan suksesnya ajang SEA Games ini akan membuktikan bahwa negara-negara ASIA Tenggara khususnya bangsa Indonesia bisa berubah untuk  menyesuaikan perkembangan jaman, serta mampu bersaing dengan negara-negara lain yang terus mengalami kemajuan.
Bertambah banyaknya para pemuda mengetahui dan paham akan nilai keolahragaan, maka bertambah pula pemuda yang paham akan kejujuran dan kesportivitasan. Yang mempunyai dampak yang sangat positif untuk mencapai cita-cita bangsa. Sama halnya ketika berbicara politik dan kekuasaan, nilai-nilai olahraga mengajarkan tidak menganjurkan untuk saling mematikan lawan, namun di lain pihak para atlet harus siap menang dan siap kalah. Apabila ini berhasil dilakukan, implikasinya pada pembentukan karakter para pemuda, agar pemuda berkarakter ideal, menghadapi masa depan bangsa yang lebih baik nantinya.
Dengan pembenahan dan perbaikan yang mampu mengubah bangsa Indonesia ini dari keterpurukan, karena perubahan harus di capai. Pada dasarnya semua negara mempunyai potensi untuk mengalami perubahan yang signifikan. Tidak terkecuali Indonesia memiliki juga sangat berpotensi  menjadi bangsa yang besar di masa mendatang. Sebuah harapan yang di pikul oleh para pemuda pejuang bangsa.
Salah satu hal yang perlu dibenahi ke depan, tambah Jimly, “persoalan keadilan dan penegakan hukum”. Karena kian hari, rasa keadilan dan penegakan hukum yang ada masih sangat jauh dari kesempurnaan. Dengan sikap kejujuran dan sportivitas tersebut akan memberikan manfaat yang lebih baik kepada suatu bangsa untuk menegakkan maslah keadilan dan penegakan hukum. Apabila keduanya tidak dapat berjalan dengan baik, maka sulit pula Indonesia untuk bangkit dari kebobrokan. Yang berakibat semakin jauh bagi masyarakat maupun bangsa untuk mencapai cita-cita yang luhur negeri ini. Dengan SEA Games inilah mari kita tunjukkan dan kita buktikan kemajuan bangsa ini melalui jiwa para pemuda.

*)Lulusan Pon. Pes. Darul Huda Mayak, Ponorogo. Dan pengurus IPNU PK PT IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Nilai-Nilai Filosofis Ajang SEA Games


Muhammad Afwan Romdloni*
di maut di radar Surabaya 28 November 2011

Nilai-Nilai Filosofis Ajang SEA Games
Opening Ceremony SEA Games XXVI/2011 yang di ikuti oleh sebelas negara se-ASEAN tersebut telah berlangsung meriah dan megah yang dilaksanakan di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring Sports City (JSC) Palembang. Acara opening perhelatan olahraga se-ASEAN berlangsung sekitar seratus lima puluh menit tersebut membuat lebih dari 40.000 penonton di Gelora Sriwijaya yang terlena akan kemeriahannya. Perpaduan teknologi digital dan budaya membuat acara tersebut lebih terlihat elegan, yang menampilkan 4.500 penari kolosal bertema Musi-The Heart of The City karya Hartati, oleh para pemuda bangsa. Serta banyak lagi acara yang di tampilkan pada opening tersebut.
Walaupun disertai hujan saat opening tersebut, para penonton tetap sangat antusias untuk mengikutinya sampai selesai yang sebelumnya telah mendapatkan soufenir jas hujan dari panitia. Dalam sambutannya presiden menyatakan bahwa “JSC betul-betul bertaraf internasional,  dan ini membuktikan kerja keras untuk mencapai hasil yang maksimal”. Bahkan pesta tersebut di nilai sebagai acara termegah sepanjang sejarah ajang olahraga dua tahunan tersebut (Jawa Pos 12/11).
Tujuan adanya ajang SEA Games tersebut tidak lain merupakan sebagai alat ataupun sarana hubungan harmonis antar negara se-ASEAN untuk saling membantu dalam berbagai hal. Ajang tersebut mempunyai harapan besar untuk mampu harkat dan martabat negara-negara Asia Tenggara di kancah internasional. Karena dalam kaca mata internasional negara-negara tersebut masih di anak tirikan. Belum banyak pengakuan mereka dengan negara kita.  
“Selamat datang dan selamat bertanding, dengan semangat persaudaraan dan persahabatan, mari kita sukseskan SEA Games”. Itulah sambutan pertama yang disampaikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yang menjadikan bukti ajang SEA Games tersebut mempunyai tujuan bukan untuk saling mengalahkan dan menindas di antara negara yang bersangkutan. Namun mempunyai tujuan besar untuk menyatukan negara-negara Asia Tenggara  ini untuk terus mampu bersaing di kancah internasional.
Dalam segi internal ajang tersebut akan menumbuhkan kekompakan mereka dalam satu negara bahkan satu team untuk meraih kemenangan dengan maksimal. Dengan persaudaraan dan persahabatan akan mampu memperkokoh barisan kita untuk terus maju. Sebab suatu team tidak akan mengalami kesuksesan tanpa adanya rasa kekompakan yang tinggi di antara pemain yang ada.
Terkait dengan hubungan persahabatan dan persaudaraan tidak akan terlepas dengan banyaknya konflik yang timbul dalam kaum muda sendiri. Kian hari makin merajalela. Menurut George M. Foster, ada dua segi besar yang terkait dengan konflik yang terjadi dalam masyarakat. Pertama, masyarakat berada pada posisi yang paling tidak sehat atau berbeda pandangan atas sesuatu, termasuk nilai tertentu, disebabkan karena adanya penggolongan (fationalisme) berdasarkan parameter tertentu. Misalnya faktor kesukuan, keagamaan, ideologi dan kepartaian.
Kedua, pertentangan timbul di dalam masyarakat, oleh karena adanya perbedaan kepentingan (vested interest). Sebagai contoh, banyak dari perubahan sosial dalam ekonomi yang sedang dipromosikan di dunia dewasa ini, di tafsirkan sebagai pengancam situasi keamanan dari kelompok atau wilayah tertentu. Konflik yang ditimbulkan oleh kepentingan, bisa berwujud pertentangan antara pemilik modal uang (peminjam) dengan kredit dan sebagainya.
Implikasi Pembentuk Karakter
            Sesuai anjuran yang di sampaikan kemendiknas bahwa sangat ditekankan bagi kaum muda untuk menegakkan pendidikan karakter. Seorang pemuda tanpa karakter bagaikan pemuda tanpa masa depan. Dengan karakter tersebutlah seorang pemuda mengetahui jati dirinya, apa yang harus dilakukan ke depan untuk mencapai tujuannya. 
Pendidikan karakter memang sangatlah diperlukan bagi seluruh penduduk Indonesia dan khususnya para pemuda. Sebab dengan karakter itulah yang mampu membawa kaum muda bangsa untuk membawa negaranya untuk terus maju. Dengan SEA Games inilah para pemuda melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya, yakni menjadi atlet yang mengedepankan jujur, menjunjung sportivitas, dan mau menerima baik kalah maupun menang sesuai apa yang telah di ucapkan dalam janji atlet.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie mengatakan, “Tantangan sekarang, bagaimana nilai-nilai filosofis yang ada dalam olahraga,  fair play, kejujuran, sportif, siap menang dan siap kalah, seperti di SEA Games kali ini bisa ikut mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara dimotori para pemuda,” (13/11/2011). Dengan suksesnya ajang SEA Games ini akan membuktikan bahwa negara-negara ASIA Tenggara khususnya bangsa Indonesia bisa berubah untuk  menyesuaikan perkembangan jaman, serta mampu bersaing dengan negara-negara lain yang terus mengalami kemajuan.
Bertambah banyaknya para pemuda mengetahui dan paham akan nilai keolahragaan, maka bertambah pula pemuda yang paham akan kejujuran dan kesportivitasan. Yang mempunyai dampak yang sangat positif untuk mencapai cita-cita bangsa. Sama halnya ketika berbicara politik dan kekuasaan, nilai-nilai olahraga mengajarkan tidak menganjurkan untuk saling mematikan lawan, namun di lain pihak para atlet harus siap menang dan siap kalah. Apabila ini berhasil dilakukan, implikasinya pada pembentukan karakter para pemuda, agar pemuda berkarakter ideal, menghadapi masa depan bangsa yang lebih baik nantinya.
Dengan pembenahan dan perbaikan yang mampu mengubah bangsa Indonesia ini dari keterpurukan, karena perubahan harus di capai. Pada dasarnya semua negara mempunyai potensi untuk mengalami perubahan yang signifikan. Tidak terkecuali Indonesia memiliki juga sangat berpotensi  menjadi bangsa yang besar di masa mendatang. Sebuah harapan yang di pikul oleh para pemuda pejuang bangsa.
Salah satu hal yang perlu dibenahi ke depan, tambah Jimly, “persoalan keadilan dan penegakan hukum”. Karena kian hari, rasa keadilan dan penegakan hukum yang ada masih sangat jauh dari kesempurnaan. Dengan sikap kejujuran dan sportivitas tersebut akan memberikan manfaat yang lebih baik kepada suatu bangsa untuk menegakkan maslah keadilan dan penegakan hukum. Apabila keduanya tidak dapat berjalan dengan baik, maka sulit pula Indonesia untuk bangkit dari kebobrokan. Yang berakibat semakin jauh bagi masyarakat maupun bangsa untuk mencapai cita-cita yang luhur negeri ini. Dengan SEA Games inilah mari kita tunjukkan dan kita buktikan kemajuan bangsa ini melalui jiwa para pemuda.

*)Lulusan Pon. Pes. Darul Huda Mayak, Ponorogo. Dan pengurus IPNU PK PT IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Bangkitnya Spirit Garuda Muda

Bangkitnya Spirit Garuda Muda
Muhammad ‘Afwan Romdloni*
Menilik perjuangan masa lalu. Indonesia memiliki segudang sejarah, dan semua itu tidak terlepas dengan jiwa kepahlawanan para pejuang bangsa. Mereka mempunyai sebuah kekuatan besar yang bersemayam di dalam jiwa nan dalam.  Sebuah jiwa pantang menyerah untuk menjunjung tinggi rasa kesatuan negara untuk membebaskan negara dari para kaum penjajah. kaum muda yang  mempunyai semangat yang kuat pantang menyerah.
Dengan bukti banyak pengaruh yang ditimbulkan kaum muda terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia ini, seperti perlawanannya terhadap para penjajah. Bahkan sampai masa orde baru, yang mampu menggulingkan para diktator-diktator penindas rakyat. Mereka mempunyai jiwa yang tidak tertandingi bagaikan baja. Untuk mewujudkan apa yang menjadi impian dan tujuan bersama, sampai-sampai mereka tidak menghiraukan apa yang terjadi bagi mereka sendiri.
Selain hal itu, mereka juga memiliki spirit yang terus membara yang tidak akan terkikis walaupun ombak besar menerpa. Dengan cara apapun mereka bertekat untuk maju dan terus maju tiada kata mundur bagi mereka. “Bahkan mundur sebelum berperang, itu pantangan bagi mereka”.
Banyak para kaum muda sekarang ini yang bertolak belakang dengan kenyataan masa  lalu. Tidak sedikit anggapan bahwa kaum muda sekarang hanyalah sebatas harapan belaka, yang tidak tahu kapan mereka dapat diandalkan. Padahal dengan pemudalah bangsa ini akan berubah, bukan kaum tua yang staminanya kian terkikis oleh umur. Tidak sepantasnya kaum muda sekarang ini hanya berpangku tangan serta tunduk dengan keadaan. Yang tidak mau bersaing dengan perkembangan zaman.
Sudah saatnya kita untuk bangkit dari keterpurukan, mari kita hapus anggapan di atas. Dengan menunjukkan kemampuan kita untuk bangkit melawan dari penindasan. Dengan mewujudkan Indonesia yang tegar! Indonesia yang pantang menyerah! Indonesia yang kokoh! Indonesia yang mampu bangkit dari keterpurukan!. Maka akan mampu mewujudkan bahwa bangsa Indonesia bisa bersaing dalam dunia internasional dalam berbagai sudut pandang.
Melalui SEA Games ini kita bangkitkan jiwa spirit pahlawan yang telah lama terpendam, khususnya dalam jiwa para pemuda bangsa. Dengan slogan United and Rising bangkit dan bersatu dalam mencapai cita-cita yang luhur. Seperti halnya Garuda Muda (julukan Timnas U 23) sekarang yang telah melakoni perjuangan besar untuk menyabet emas dalam perhelatan  SEA Games 2011.
            Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie mengatakan, “Tantangan sekarang ini, bagaimana nilai-nilai filosofis yang ada dalam olahraga,  fair play, kejujuran, sportif, siap menang dan siap kalah, seperti di SEA Games kali ini bisa ikut mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara dimotori para pemuda,” (13/11). Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai filosofis SEA Games tersebut kita akan mampu mewujudkan mimpi bangsa ini. Melalui kejujuran mari kita berantas korupsi yang telah beranak-berakar dalam jiwa bangsa. Melalui sportivitas mari kita berantas suap-menyuap. Melalui ketegaran mari kita bangkitkan semangat para pejuang bangsa yang kian lama terpendam.   
Perubahan yang harus kita lakukan. Sebab kaum muda saat ini, yang akan menggenggam Indonesia mendatang. Perubahan harus kita capai secepat mungkin, tanpa perubahan kita akan tetap seperti yang kita alami sekarang ini. Karena “Perubahan adalah hasil akhir dari semua proses belajar yang sesungguhnya (Leo Buscagila). Dengan demikian mari kita lakukan perubahan melalui dari kita sendiri, mulai yang terkecil sebagai bukti pengamalan kita terhadap apa kita dapatkan sekarang ini. Kita mampu menggenggam dunia ini dengan impian kita dan mampu untuk merubah dunia degan potensi kita.
Pentingnya Motivasi dan Keyakinan
            Banyak masyarakat Indonesia khususnya kaum muda  yang kehilangan motivasi diri untuk menggugah jiwa yang terpendam. Pada dasarnya setip orang memiliki kekuatan yang besar, namun tidak semua orang mengetahuinya. Dan salah satu caranya adalah motivasi yang mampu membuktikan bahwa kekuatan itu ada. Tanpa ada suatu motivasi seseorang tidak akan bisa mewujudkan apa yang diinginkan. Motivasi merupakan bahan bakar utama untuk mewujudkan impian besar dalam jiwa.
Motivasi sangat diperlukan seseorang untuk mencapai apa yang di inginkan. Untuk mencapai kesuksesan, banyak sekali rintangan dan halangan yang menghadang di depan. Akan tetapi, dengan berbekal motivasi dan inspirasi yang besar, seseorang bisa terus maju. Maju untuk sukses dan mendapatkan apa yang diinginkan. Tidak ada satu orang pun yang berani mengatakan bahwa sukses itu cepat dan gampang dilakukan. Jika ada orang yang berkata demikian, mungkin saja orang tersebut adalah orang yang tidak jelas. Sukses itu susah! Namun, semua orang ingin sukses dalam hidupnya.
Setelah mendapatkan motivasi yang tinggi untuk mau merubah dirinya. Kemudian dibutuhkan sebuah keyakinan yang mampu mewujudkan apa yang dikehendakinya yang tersimpan dalam benaknya. Keyakinan tersebut sebagai pengikat motivasi untuk menciptakan inspirasi baru dan keberanian untuk mencoba dan mempraktekkan apa yang telah ia dapatkan dengan pengalaman yang ada.
            Sebagaimana yang dialami oleh para atlet SEA Games Indonesia dengan motivasi yang ada dalam diri, mereka mampu untuk bangkit. Dengan motivasi tersebut membuat mereka mempunyai keyakinan yang besar untuk menang. Dengan dukungan para suporter menjadi motivasi tersendiri bagi para atlet SEA Games. Melangkahnya Indonesia untuk menjadi calon juara umum SEA Games 2011 ini tidak terlepas berkat motivasi yang tinggi dan keyakinan tanpa reda baik dari dukungan suporter maupun dalam jiwa para atlet sendiri.
Sedangkan keyakinan merupakan salah satu modal awal bagi kita untuk mencapai sebuah kesuksesan. Dalam menyelesaikan masalah apabila tidak dilandasi dengan sebuah keyakinan yang kuat sangat sulit untuk tercapai. Menjadi harapan besar bagi bangsa Indonesia khususnya, motivasi tersebut tidak hanya dalam diri para atlet. Namun motivasi serta keyakinan yang mampu mewujudkan inspirasi baru tersebut juga merasuk dalam seluruh jiwa pemuda Indonesia pejuang bangsa. Untuk menciptakan Indonesia yang mampu bersaing dalam dunia internasional.
*)  Lulusan Pon.Pes. Darul Huda, Mayak. Ponorogo.