Pendidikan
Ala Pesantren
Oleh
: Muhammad Afwan Romdloni
Hasil
Ujian Nasional 2012 di salah satu jenjang pendidikan telah diumumkan oleh badan
Pendidikan Nasional. Hal tersebut sangatlah di nantikan oleh para peserta Uian
Nasional, dengan berbagai pengorbanan yang mereka lakukan untuk bisa melewati
Ujian Nasional tersebut. Setelah mereka mengetahui kepastian kelulusan dalam
Ujian Naional, mereka sekarang kebingungan untuk melanjutkan tujuan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Bagaimanan tidak? pasti mereka masih ragu untuk
melanjutkan pendidikan karena saking banyaknya lembaga pendidikan baik dibawah
naungan Kemendiknas, Depag maupun Swasta.
Di masing
masing-masing lembaga tersebut pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan yang ada
di lalam proses pendidikan. Baik dalam segi proses pembelajaran, sosial budaya,
lingkunagan lembaga tersebut, yang pasti itu semua berpengaruh bagi para murid
yang ada di dalam lembaga tersebut. Maka dari itu, sangat diharapkan bagi
mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi diharapkan
untuk memilih yang terbaik dari yang terbaik dari berbagai lembaga tersebut,
dengan menimbang hal-hal yang di mungkinkan terjadi di masa mendatang.
Lembaga
pendidikan adalah sala satu dari beberapa langkah yang harus di tempuh suatu
negara untuk menciptakan masyarakat yang pependidikan dan berpengalaman. Sebab
pendidikan harus dilakukan dengan sistematis dan teratur yang dilakukan dengan
kontinue. Salah satunya lembaga yang tertua yang ada di indonesia ini, yang di
rumuskan dan dirintis oleh para pendahulu kita para wali songo, sebagai salah
satu pendidikan dalam islam. Dan lembaga ini telah terbukti sampai sekarang,
yang telah menghasilkan para kiyai-kiyai
besar dan orang-orang yang berpengalaman tinggi dan mampu manusia yang sejati.
Mereka bisa menghidupi keluarganya sendiri dari bekal yang ada di lingkungan
pesantren.
Tidak
bisa kita pungkiri jumlah pendidikan pesantren sekarang ini telah meladak, atau
telah menyebar di berbagai wilayah di Indonesia baik di perdesaan maupun di perkotaan.
Dan kwalitas-kwalitas yang sangat bersaing ketat di antara pesantren-pesanten
yang ada. 4049 pesantren tersebar di wilayah jawa timur (data dari depag jatim
2012) dan terbukti jumlah tersebut yang tidak sedikit, belum lagi yang ada di
wilayah lainya. Dan juga telah terbukti kwalitas yang di hasilkan orang-orang
pesantren baik dikalangn pejabat maupun swasta. Bahkan telah mencapai tingkat
presiden yakni KH. Abdur Rahman Wahid (Gus Dur). sebenarnya banyak produk-produk
dari kalangan pesantren yang pantas dan mampu sebagai pemimpin negara
(presiden), namun mereka lebih memberikan kesempatan tersebut kepada orang
lain.
Pendidikan
pesantren yang bersitem full day study membuat para sntri sendiri bisa
teratur dalam pembelajaran. setiap waktu mereka dipantau dan diawasi oleh paar
pengurus. Bagaimanan tingkah laku kesehaiannya?, Bagaimana perkembangan
pendidikanya?, dll. Dan waktu-waktu yang ada telah terjadwal dengan sistematis
dari bangun tidur sampai tidur kembali, sehingga tidak ada waktu yang terbuang
sia-sia. Dan setiap waktu tersebut ada konsekuensi yang dilakukan bagai para
santri yang tidak melaksanakan kegiatan yang telah terjadwal, dan
konsekuensinya juga juga sesuatu hal yang benar-benar mendidik bagi para
santri. Seupama dilakukan pemukulan juga sudah masuk dalam HAM juga tindak
pidana, dan hal tersebut juga sangatlah tercela.
Pendidikan yang
universal
Dalam dunia pesantren tidak mengenal golongan, status, sosial
budaya. Jadi dalam dunia pendidikan pesantren mereka bisa berbaur dengan
berbagai golongan yang ada, secara tidak langsung mereka bisa belajar dengan
teman-temanya yang berlainan golongan. Sebab pendidikan yang universal
sangatlah dibutuhkan di negara indonesia, seperti halnya yang disampaikan bu
muslimah dalam film Laskar Pelangi. Sebab banyak masyarakat Indonesia yang
tidak mempunyai kemampuan yang sama baik dalam segi IQ dan EQ, dll.
Maka
pesantren di sini bisa menerima santri bagaimanapun juga, karena pendidikan
merupakn keawajiban bagi semua manusia, dan pesantren sendiri tidak bisa
melarang seorang santri untuk menuntut ilmu di pesantren tersebut.
Tidak hanya pada subyek saja, pendidikan pesantren juga memiliki
pendidikan yang universal pula dalam segi objek pendidikan. Semua ilmu
sekiranya baik dan mendukung keberlangsungn hidup masa depan, maka ilmu
tersebut akan di sampaikan di dunia pesantren. Pesantren tidak terbatas hanya
pendidikan agama, namun juga pendidikan umum, ketrampilan, kerajinan, seni,
bahkan pendidikan yang berkaitan dengan multi media yang serba modern.
Modernisasi di pesantren juga tidak
di abaikan, sebab modernisasi pada dasarnya merupkan perbaikan mind set dan
tata kerja yang tidak rasional menjadi yang rasional, bukan mind set yang
bersumber dari negara-negara barat (eropa).
Legalitas
pendidikan pesantren
Pesantren
sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bersifat multidimensional telah
menjadi bagian pendidikan nasional. Merujuk pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
sidiknas, posisi dan keberadaan pesantren sebenarnya memiliki tempat yang
istimewa dalam dunia pesantren khususnya di Indonesia. Fungsi pendidikan
nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa. Pesantren
sendiri merupakan sebuah salah satu sistem yang mejunjung tinggi akan
pendidikan moral para santri, dan hal ini sangat di butuhkan dalam kehidupan
sehari-hari. Namun, kenyataan ini belum disadari oleh mayoritas masyarakat
Indonesia. lembaga ini memiliki fungsi tambahan yang tidak kalah pentingnya
dengan fungsi utama pendidikan formal dari pemerintah.
Meskipun
dalam kenyataannya demikian pesantren sendiri selalu optimis dan bertujuan uantuk
mensejahterkan masyarakat Indonesia, dan pesantren sendiri merupakan sebuah
jalan untuk menumpas kebejatan di pemerintahan, para pemerintah korup yang
tidak memiliki moral untuk menjunjung tinggi kebersamaan. Mereka hanya
memeperkaya diri tanpa melihat bagaimana nasib orang lain di luar lingkungan
mereka.
Bila
dilihat dari hasil ujian nasional pendidikan pesantren juga tidak kalah dengan
pendidikan umum, bahkan pendidikan pesantren juga bisa lebih tinggi darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar