Sabtu, 15 Desember 2012

"Pendidikan Bermutu"



Pendidikan Ala Pesantren
Oleh : Muhammad Afwan Romdloni

Hasil Ujian Nasional 2012 di salah satu jenjang pendidikan telah diumumkan oleh badan Pendidikan Nasional. Hal tersebut sangatlah di nantikan oleh para peserta Uian Nasional, dengan berbagai pengorbanan yang mereka lakukan untuk bisa melewati Ujian Nasional tersebut. Setelah mereka mengetahui kepastian kelulusan dalam Ujian Naional, mereka sekarang kebingungan untuk melanjutkan tujuan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bagaimanan tidak? pasti mereka masih ragu untuk melanjutkan pendidikan karena saking banyaknya lembaga pendidikan baik dibawah naungan Kemendiknas, Depag maupun Swasta.
Di masing masing-masing lembaga tersebut pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan yang ada di lalam proses pendidikan. Baik dalam segi proses pembelajaran, sosial budaya, lingkunagan lembaga tersebut, yang pasti itu semua berpengaruh bagi para murid yang ada di dalam lembaga tersebut. Maka dari itu, sangat diharapkan bagi mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi diharapkan untuk memilih yang terbaik dari yang terbaik dari berbagai lembaga tersebut, dengan menimbang hal-hal yang di mungkinkan terjadi di masa mendatang.
Lembaga pendidikan adalah sala satu dari beberapa langkah yang harus di tempuh suatu negara untuk menciptakan masyarakat yang pependidikan dan berpengalaman. Sebab pendidikan harus dilakukan dengan sistematis dan teratur yang dilakukan dengan kontinue. Salah satunya lembaga yang tertua yang ada di indonesia ini, yang di rumuskan dan dirintis oleh para pendahulu kita para wali songo, sebagai salah satu pendidikan dalam islam. Dan lembaga ini telah terbukti sampai sekarang, yang telah  menghasilkan para kiyai-kiyai besar dan orang-orang yang berpengalaman tinggi dan mampu manusia yang sejati. Mereka bisa menghidupi keluarganya sendiri dari bekal yang ada di lingkungan pesantren.
Tidak bisa kita pungkiri jumlah pendidikan pesantren sekarang ini telah meladak, atau telah menyebar di berbagai wilayah di Indonesia baik di perdesaan maupun di perkotaan. Dan kwalitas-kwalitas yang sangat bersaing ketat di antara pesantren-pesanten yang ada. 4049 pesantren tersebar di wilayah jawa timur (data dari depag jatim 2012) dan terbukti jumlah tersebut yang tidak sedikit, belum lagi yang ada di wilayah lainya. Dan juga telah terbukti kwalitas yang di hasilkan orang-orang pesantren baik dikalangn pejabat maupun swasta. Bahkan telah mencapai tingkat presiden yakni KH. Abdur Rahman Wahid (Gus Dur). sebenarnya banyak produk-produk dari kalangan pesantren yang pantas dan mampu sebagai pemimpin negara (presiden), namun mereka lebih memberikan kesempatan tersebut kepada orang lain.
Pendidikan pesantren yang bersitem full day study membuat para sntri sendiri bisa teratur dalam pembelajaran. setiap waktu mereka dipantau dan diawasi oleh paar pengurus. Bagaimanan tingkah laku kesehaiannya?, Bagaimana perkembangan pendidikanya?, dll. Dan waktu-waktu yang ada telah terjadwal dengan sistematis dari bangun tidur sampai tidur kembali, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Dan setiap waktu tersebut ada konsekuensi yang dilakukan bagai para santri yang tidak melaksanakan kegiatan yang telah terjadwal, dan konsekuensinya juga juga sesuatu hal yang benar-benar mendidik bagi para santri. Seupama dilakukan pemukulan juga sudah masuk dalam HAM juga tindak pidana, dan hal tersebut juga sangatlah tercela.
Pendidikan yang universal
            Dalam dunia pesantren tidak mengenal golongan, status, sosial budaya. Jadi dalam dunia pendidikan pesantren mereka bisa berbaur dengan berbagai golongan yang ada, secara tidak langsung mereka bisa belajar dengan teman-temanya yang berlainan golongan. Sebab pendidikan yang universal sangatlah dibutuhkan di negara indonesia, seperti halnya yang disampaikan bu muslimah dalam film Laskar Pelangi. Sebab banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai kemampuan yang sama baik dalam segi IQ dan EQ, dll.
Maka pesantren di sini bisa menerima santri bagaimanapun juga, karena pendidikan merupakn keawajiban bagi semua manusia, dan pesantren sendiri tidak bisa melarang seorang santri untuk menuntut ilmu di pesantren tersebut.
            Tidak hanya pada subyek saja, pendidikan pesantren juga memiliki pendidikan yang universal pula dalam segi objek pendidikan. Semua ilmu sekiranya baik dan mendukung keberlangsungn hidup masa depan, maka ilmu tersebut akan di sampaikan di dunia pesantren. Pesantren tidak terbatas hanya pendidikan agama, namun juga pendidikan umum, ketrampilan, kerajinan, seni, bahkan pendidikan yang berkaitan dengan multi media yang serba modern. 
            Modernisasi di pesantren juga tidak di abaikan, sebab modernisasi pada dasarnya merupkan perbaikan mind set dan tata kerja yang tidak rasional menjadi yang rasional, bukan mind set yang bersumber dari negara-negara barat (eropa).
Legalitas pendidikan pesantren
Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bersifat multidimensional telah menjadi bagian pendidikan nasional. Merujuk pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sidiknas, posisi dan keberadaan pesantren sebenarnya memiliki tempat yang istimewa dalam dunia pesantren khususnya di Indonesia. Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa. Pesantren sendiri merupakan sebuah salah satu sistem yang mejunjung tinggi akan pendidikan moral para santri, dan hal ini sangat di butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataan ini belum disadari oleh mayoritas masyarakat Indonesia. lembaga ini memiliki fungsi tambahan yang tidak kalah pentingnya dengan fungsi utama pendidikan formal dari pemerintah.
Meskipun dalam kenyataannya demikian pesantren sendiri selalu optimis dan bertujuan uantuk mensejahterkan masyarakat Indonesia, dan pesantren sendiri merupakan sebuah jalan untuk menumpas kebejatan di pemerintahan, para pemerintah korup yang tidak memiliki moral untuk menjunjung tinggi kebersamaan. Mereka hanya memeperkaya diri tanpa melihat bagaimana nasib orang lain di luar lingkungan mereka.  
         Bila dilihat dari hasil ujian nasional pendidikan pesantren juga tidak kalah dengan pendidikan umum, bahkan pendidikan pesantren juga bisa lebih tinggi darinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar