Selasa, 16 April 2013

Menghormati Wasiat Leluhur, Cintai Kejujuran


Menghormati Wasiat Leluhur, Cintai Kejujuran
Muhammad Afwan Romdloni
            Di Indonesia sangat kental dengan budaya sopan santun, ramah dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh sesepuhnya. Sepertihalnya dengan sebuah wasiat yang disampaikan oleh orang yang akan meninggal, harus dilaksanakan para orang yang menjadi obyek pelaksanaan wasiat tersebut. Akan tetapi pelaksanaan tersebut ada batasnya, selagi tidak melanggar norma-norma yang ada dalam masyarakat pada umumnya.
            Contoh salah satu kisah kejujuran yang dialami oleh catherine keng bintang Cinema XXI, ia masih mengingat apa yang menjadi pesan-pesan nilai hidup dari orang tuanya. Diantara pesan yang masih dilakukan sampai sekarang tentang terus melakukan kejujuran. “sebagai anak muda, kita perlu pegangan dalam hidup” tuturnya (Jawa Pos 13/4). Mengapa harus menjaga hal-hal tersebut? Sebab, mereka tidak mau anak-anak mereka mengalami apa yang telah dialaminya pada masa lalu. Dan mereka telah merasakan dampak dari perbuatannya, yang menghambat perjalanan untuk menuju sebuah kesuksesan, lantaran penyesalan tersebut pasti berada di akhir.
Sebab kejujuran sendiri merupakan sebuah fondasi seseorang untuk bertindak dalam bermasyarakat. Bagaimana kita mau membangun sebuah rumah yang megah, akan tetapi kita belum memiliki sebuah fondasi yang belum memadai untuk menyangga bagian-bagian rumah yang lain. Perlu diketahui, tanpa sebuah kejujuran bagaikan seseorang tanpa pendirian, akan terombang-ambing dengan situasi kondisi yang di alami. Jika seseorang sudah tidak mempunyai pendirian, orang tersebut miskin akan kepercayaan. Sebab kunci utama untuk mendapat kepercayaan orang lain  hanyalah kejujuran. Kejujuran membuat pesona tersendiri yang mampu menyentuh nurani dan menuai kekaguman serta menumbuhkan kepercayaan terhadapnya.
            Kejujuran sendiri memiliki sebuah arti amanah, yakni bisa menjaga suatu yang menjadi tanggungannya. Berlaku jujur dalam kehidupan adalah tuntunan kebutuhan, yang selalu di junjung di masyarakat manapun, karena itu tidak ada kehidupan yang bahagia, aman, tenteram, dan selamat, tanpa kejujuran. Dengan demikian, sang generasi harus menjadikan jujur sebagai bagian dari kepribadian yang abadi.
Menurut pandangan Muhammad Abduh dalam buku Tafsirnya Al Manar sifat jujur memiliki tiga tingkatan. Pertama, jujur kepada Allah yaitu menepati janji untuk menaati semua perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Kedua, jujur terhadap sesama manusia, yaitu menjaga sesuatu yang diterima dan menyampaikannya kepada yang berhak menerima. Jujur semacam ini menurut Imam Ar-Razi, mencakup kejujuran para penguasa dan ulama dalam membimbing masyarakat mereka. Ketiga, jujur kepada diri sendiri. Allah telah membekali manusia dengan akal untuk membedakan yang hak dan batil. Pada tataran ini, banyak manusia yang mengkhianati dirinya dengan mengambil harta bukan miliknya. Dan inilah yang menjadi maslah yang marak terjadi di negara Indonesia yang disebut korupsi. Bahkan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang wajar bagi kalangan mereka. Hal tersebut sesuai dengan apa yang telah melanda negara Indonesia yang belum mampu melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam kejujuran itu sendiri.
Selain hal diatas yang menjadi perhatian saat ini adalah pelaksanaa ujian nasional yang dilaksanakan hari ini (15 April 2013) bagi kalangan SMA/MA sederajat. Sebab, unas ini menjadi salah satu biang kekacauan dalam pendidikan Indoneia sekarang ini. Pada dasarnya, kelulusan dalam sebuah ujian merupakan sesuatu yang mutlak untuk di capai, di lain pihak sebuah kelulusan harus di capai dengan kejujuran yang tinggi dan bersaing dalam hal kebaikan secara sehat. Karena unas ini menjadi tumpuan utama khususnya bagi para siswa umumnya para wali murid, guru, sekolah, pemerintah untuk meningkatkan uji kompetensi pendidikan di negara Indonesia.
Transparansi dalam ujian nasional akan mampu membentuk para siswa untuk jujur dan mandiri. Dengan sebab itu, pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini harus jujur dan transparan agar tidak menimbulkan keresahan-keresahan di tengah masyarakat.  Bagi para siswa sendiri kelulusan menjadi tumpuan utama untuk menempuh jenjang tingkat yang lebih tinggi lagi. Tanpa kelulusan para siswa sulit bisa meneruskan ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan tidak bisa. 
Berguru pada Pengalaman
            Sebagai manusia normal yang memiliki segudang kekurangan, kita mempunyai sebuah kewajiban untuk terus belajar untuk mencapai sebuah kesuksesan. Sampai kita akan meninggalpun kita tetap dituntut untuk terus belajar, belajar untuk disiplin, belajar untuk menjaga amanah, belajar untuk berlaku adil, begitu pula belajar untuk bersikap jujur. Padahal belajar sendiri memang tidak mudah, pasti memerlukan sebuah perjuangan dan juga pengorbanan. Maka dari itu kita harus memiliki misi untuk berubah, supaya tidak mengulangi apa yang menjadi kesalahan pada masa lalu.
            Dengan apa kita belajar? Yakni belajar dari sebuah pengalaman, baik pengalaman yang baik untuk terus ditingkatkan ataupun pengalaman yang buruk untuk ditingggalkan, demi sebuah kesuksesan untuk menjalankan sebuah perubahan. Dalam sebuah perubahan tidak akan tercapai kecuali dengan menentukan sebuah tujuan dahulu, sebab dengan tujuan semuanya akan menjadi fokus dan matang dalam mencapai perubahan. Serta tujuan tersebut tidak boleh keluar dari sebuah nilai-nilai yang luhur. Misalnya, dalam melaksanakan ujian nasional nanti untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa. Bukan ingin mendapatkan tujuan yang lainnya.
            Dan marilah kita berbenah untuk perubahan Indonesia masa mendatang dalam menghadapi persaingan yang sangat tinggi dalam dunia internasional, dengan mencintai sebuah kejujuran.

1 komentar:

  1. keren pak, maju lagi pak

    sebelum berakhir jabatan pean, kirim ke media dengan predikat.

    penulis adalah ketua IPNU IAIN Sunan Ampel Surabaya, kan keren pak, bisa dibaca oleh khalayak umum dan dipndang lagi PK PT IPNU IAIN.pak

    cuma usulan pak

    BalasHapus