Sabtu, 23 April 2011

detik-detik ujian nasional 2011

alhamdulillah ini adalah artikelq yang pertama kali dimuat surat kabar duta masyarakat surabaya pada 18 april 2011

                                                    Detik-Detik Ujian Nasional (UN)
Hari penantian telah tiba, sudah saatnya untuk berjuang mati-matian mengerjakan Ujian Nasional SMA sederajat di laksanakan pada Minggu ini. Yang akan di susul oleh para siswa setingkat di bawahnya.
Tidak sedikit siswa yang akan mengikuti ujian nasional tahun 2011 ini mencapai 10.409.562 (Duta masyarakat 13/4) dari berbagai kalangan siswa di Indonesia, dari tingkat SD sampai SMA sederajat. Perlu diketahui, bahwa UN tahun 2011 ini berbeda dengan UN tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa perubahan yang terjadi, seperti tambahan ujian untuk mata pelajaran agama dan masalah kelulusan. Pada tahun sebelumnya mata pelajaran agama tidak di UN-kan, tapi untuk tahun ini mata pelajaran agama masuk ke dalam ujian nasional. Pada tahun sebelumnya, nilai UN menentukan kelulusan peserta didik dan ada Ujian Nasional Ulangan bagi yang tidak lulus UN pertama. Dalam masalah kelulusan juga tidak hanya hasil dari nilai UN saja, melainkan akan di jumlah dengan nilai dari sekolah, yang terdiri dari nilai rapor (NR) semester satu sampai lima dan di tambah dengan nilai ujian akhir sekolah. Dan peserta didik akan dinyatakan lulus apabila mampu mencapai target minimal dari negara yakni 5,5. Yang mana hampir di setiap tahun di Indonesia mengalami peningkatan dalam target minimal kelulusan ujian nasional. Dengan kata lain, nilai sekolah juga menentukan kelulusan peserta didik untuk tahun ini. Walaupun keputusan lulus atau tidaknya masih ditentukan oleh pusat, karena semua sekolah wajib mengirimkan nilai rapor dan ujian sekolah peserta didik. Serta akan ada di lakukan uji petik yang akan dilakukan untuk membuktikan kebenaran nilai tersebut.
Arti Sebuah Kelulusan Ujian Nasional
Kelulusan dalam sebuah ujian merupakan sesuatu yang mutlak untuk di capai, di lain pihak sebuah kelulusan harus di capai dengan kejujuran yang tinggi dan bersaing dalam hal kebaikan secara sehat. Karena UN ini menjadi tumpuan utama khususnya bagi para siswa umumnya para wali murid, guru, sekolah, pemerintah untuk meningkatkan uji kompetensi pendidikan di negara Indonesia. Transparansi dalam ujian nasional akan mampu membentuk para siswa untuk jujur dan mandiri. Dengan sebab itu, pelaksanaan UN tahun ini harus jujur dan transparan agar tidak menimbulkan keresahan-keresahan di tengah masyarakat. Bagi para siswa sendiri kelulusan menjadi tumpuan utama untuk menempuh jenjang tingkat yang lebih tinggi lagi. Tanpa kelulusan para siswa sulit bisa meneruskan ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan tidak bisa.
Bagi sekolah lulus seratus persen adalah suatu target maksimal yang mampu mendongkrak tahun ajaran baru sekolah tersebut mampu menerima siswa yang banyak. Dalam kata lain, suatu sekolah mendapatkan siswa yang banyak tergantung seberapa banyak dan kualitas sekolah tersebut mampu meluluskan para siswanya pada akhir tahun. Dengan kelulusan dalam suatu ujian yang maksimal, otomatis mampu membuat terkenal dalam tingkat satuan sekolah tersebut baik di daerah ataupun di luar daerah.
Jika di lihat dari kaca mata efektivitas, sebenarnya kurang baik sesuai dengan pandangan yang di sampaikan Almarhum J. Drost, SJ, lulusan ITB dan mantan Kepala SMA Kanisius Jakarta, mengatakan bahwa "UN itu KKN". J. Drost melihat bahwa UN itu bukan sekedar siswa menyelesaikan tiga tahun belajar. Tetapi UN adalah "apakah kelulusan SMA telah mencapai hochschulreife yaitu kematangan emosional dan intelektual untuk memulai studi akademis di universitas" (2006: 83-84). Dengan mengacu pandangan tersebut yang dapat dikaitkan dengan terjadinya ujian nasional sekarang ini yang penuh dengan kecurangan-kecurangan dalam berbagai aspek sesungguhnya kita memaksa dalam istilah lain “memerkosa”kematangan para siswa untuk menempuh jenjang yang lebih tingi yakni perguruan tinggi (PT). Dengan kelulusan dalam ujian inilah yang mampu mengantarkan mereka untuk masuk dalam PT yang di minati.
Kesiapan Para Siswa dalam UN
Tidak sedikit dari para siswa merasa takut dalam pelaksanaan ujian nasional untuk mencapai target minimal di atas. Namun dalam sisi yang lain mereka sangat optimis untuk mampu mencapai target bahkan lebih dengan nilai yang memuaskan. Seperti yang di sampaikan menteri pendidikan Muhammad Nuh "Sebaiknya nilai ujian nasional yang diraih siswa tidak minimal sehingga nilai ujian sekolah yang harus dicapai siswa tidak terlalu besar untuk meraih kelulusan" (Kompas, 31-12-2010, hal. 12). Dengan itu banyak harapan bagi para siswa haruslah mampu untuk mencapai hasil yang maksimal dan tidak hanya mencapai target minimal saja.
Berbagai persiapan dan usaha mereka lakukan demi menghadapi ujian nasional ini mulai dari yang dhahir dan batin. Mereka meluangkan pendalaman materi ujian beberapa bulan sebelum pelaksanaan ujian di laksanakan. Dari berbagai pihak ikut dalam persiapan ini mulai dari para siswa sendiri, guru, sekolah, orang tua. Mereka semua berjuang bersama dari memberi motivasi tiada henti. Para guru yang mendampingi dalam pendalaman materi tak mengenal waktu dan tempat.
Di lihat dari kaca mata batiniyah banyak sekolah marak mengadakan do’a bersama atau istighasah untuk memohon kepada Allah untuk di beri kemudahan dalam ujian bahkan ada yang semalam suntuk hanya untuk istighasah. Kak Seto mempunyai pandangan bahwa "Istighasah itu baik dilakukan. Namun, jika berlebihan justru akan mengurangi makna istighasah itu sendiri," ujar Kak Seto. Jakarta, Rabu (13/4/2011). Dengan demikian sesungguhnya istighasah adalah penting namun sewajarnya saja, tidak berlebihan sampai semalam suntuk. Di sisi lain dapat mengganggu kesehatan para siswa sendiri bahkan bisa menambah beban mental mereka. Belajar dan berdo’a keduanya sama pentingnya, sebaiknya di lakukan dengan seimbang.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan otomatis mereka sudah siap untuk melaksanakan ujian nasional tahun ini, dengan bekal yang disampaikan oleh para guru pengampu masing-masing. Dan mudah-mudahan ujian tahun ini menghasilkan lulusan yang tidak hanya berkuantitas banyak tetapi juga berkualitas tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar